Jumat, 13 April 2012

kapitalime

                                               kapitalime

Sebelum berbicara banyak mengenai kapitalisme, baik dari latar belakang sejarah sampai perkembangannya, alangkah lebih baiknya kita terlebih dahulu menelaah secara tuntas definisi kapitalisme itu sendiri, baik secara harfiah atau secara arti bahasa maupun secara istilah. Kapitalisme berasal dari bahasa inggris capital. kalau menurut kamus bahasa inggris karangan jhon ecols dan hasan shadily, capital
mempunyai dua perspektif pengertian yang pertama dari segi ekonomi dan yang kedua dari segi politik. Dari segi ekonomi capital berarti modal sedangkan dari segi politik capital mempunyai arti pusat pemerintahan dari suatu negara atau dalam pengertian dewasa ini bisa disebut ibu kota. Walaupun mempunyai dua makna namun dalam implementasinya tetap mempunyai hubungan erat satu sama lainnya karena yang namanya modal ataupun perdagangan tetap tak lepas dari segi politik maupun kekuasaan. Sedangkan dari segi istilah kapitalisme atau capitalism menurut kamus ilmiah popular adalah sistem perekonomian yang berdasarkan hak milik partikelir yang menekankan kebebasan dalam lapangan produksi, kebebasan untuk membelanjakan pendapatan, bermonopoli dsb., sedang alat - alat produksi berada pada kaum kapitalis atau bisa disebut juga kaum bermodal ataupun kaum pemilik modal.
Asal usul sejarah dan pekembangan kapitalisme
Setelah kita mengetahui definisi dari kapitalisme sekarang terlebih dahulu membahas asal usul atau latar belakang sejarah kapitalisme itu sendiri. kapitalisme dibagi dalam tiga tahap yang pertama adalah kapitalisme awal atau pra klasik. Kapitalisme pra klasik belum sepenuhnya mengatur secara konsep yang sistematis tentang perdagangan. Kapitalime pra klasik ini di tandai dengan berkembangnya arus pemikiran filsafat dari beberapa filosof yunani. Awal mula kapitalisme pra klasik belum sepenuhnya membahas tentang ekonomi melainkan juga berbicara masalah etika. Hal ini di tandai dengan adanya kebebasan berpikir sejak zaman yunani kuno. Kebebasan berpikir atau bisa disebut dengan liberalisme mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan kapitalisme karena kapitalisme merupakan kebebasan perniagaan atau perdagangan dengan memanfaatkan segala sesuatu yang ada di dunia ini baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Dorongan munculnya liberalisme dapat kita temui di beberapa negara di dunia ini. Di eropa di mulai dengan adanya para filosof tentang kebebasan berpikir pada tiap - tiap individu agar pemikiran manusia bisa maju dan tidak terdogma dengan segala macam sesuatu dan semangat hedonismenya. Dari segi agama pun terjadi semangat dorongan munculnya liberalisme. Di eropa kita tahu bahwa munculnya protestan di jerman oleh martin luther adalah kritik terhadap gereja katolik yang saat itu mengatur sepenuhnya segala macam aturan baik masalah ketuhanan maupun masalah ekonomi. Protestan menganggap bahwa gereja tidak perlu turut campur dalam menangani masalah ekonomi maupun politik. Gereja cukup mengurusi masalah ketuhanan semata. Maka dari itu penganut protestan mengembangkan diri dengan memunculkan semangat liberal karena kaum protestan berpendapat bahwa umat yang baik dan taat adalah umat yang mau berusaha dan bekerja keras maka dari itu kaum protestan berusaha dengan memperkaya harta sebanyak mungkin agar dapat di terima di sisi tuhan. Sebenarnya ukuran taat bagi kaum protestan bukanlah kekayaan hartanya akan tetapi adalah semangat berusaha bekerja keras tanpa mengenal putus asa. Di jepang juga terjadi semangat liberalisme hal ini di tandai dengan adanya agama Shinto yang mengajarkan kenikmatan hidup menurut mereka manusia harus menikmati seluruh hidupnya dengan kenikmatan tanpa memikrkan hal - hal yang membuat manusia sengsara. Dari penjelasan di atas terlihat bahwa kapitalisme secara etika sudah ada semenjak zaman manusia kuno, yang di maksud disini adalah semangat secara etikanya. Setelah kita mengupas kapitalisme secara etika, sekarang kita mulai membahas era kapitalisme pra klasik secara system. Kalau menurut beberapa sumber kapitalisme secara system yang sistematis di tandai dengan adanya revolusi industry memang benar. Namun sebelum revolusi industri sudah ada system perdagangan baik secara lokal maupun internasional walaupun belum tersusun secara konsep dan tersistematis. Di mulai oleh Xenophon seorang tokoh yunani yang memulai dengan ekos dan nomos tentang aturan RT. Sebelumnya plato menyumbangkan pemikirannya lewat pembagian kerja yaitu ahli perdagangan, ahli management, maupun ahli militer dilarang mengambil keuntungan yang kemudian di lengkapi oleh aristoteles tentang pelarangan pengambilan keuntungan di ganti dengan system barter. Setelah era yunani kuno kemudian muncul era scolastik dengan gereja sebagai alat untuk mengatur system perdagangan yang kemudian mendapat kritikan oleh martin luther di jerman yang di tandai dengan munculnya protestan. Setelah era scolastik perlahan mulai hilang lalu muncul era merkantilisme sekitar abad 15 atau kurang lebih sekitar tahun 1400an. Era merkantilisme ini di tandai dengan kemajuan ekonomi dengan proses perdagangan baik dari segi internal maupun eksternal. Segi internal di tandai dengan alat produksi di dominasi penuh oleh negara. Sedangkan dari segi eksternal di tandai oleh perubahan jalur perdagangan dunia yang dulunya perdagangan internasional hanya lewat jalur darat atau yang lebih di kenal dengan jalur sutra berubah lewat jalur laut. Hal ini di sebabkan konstantinopel yang dulunya menjadi jembatan perdagangan antara benua asia dengan eropa telah di kuasai oleh turki sehingga perdagangan darat terhambat dan di ganti dengan jalur laut. Hal ini pulalah yang memulai ekspedisi kolonialisme dan imperialisme yang di lakukan oleh bangsa eropa ke negara - negara asia, afrika dan sekaligus di temukannya benua baru yaitu benua amerika. Bangsa eropa khususnya spanyol dan inggris pada awalnya hanya mencari rempah - rempah ke negara - negara timur jauh namun pada perkembangannya bangsa - bangsa eropa tersebut mengambil sebagian besar sumber daya alam dari negara - negara jajahannya. Tujuannya adalah untuk mencari keuntungan sebanyak - banyaknya sehingga negara penjajah tersebut mampu bersaing dalam perdagangan internasional khususnya perdagangan di negara - negara eropa itu sendiri. setelah era merkantilisme prektek perdagangan diganti dengan era fisiokratis. Kemunculan era fisiokratis ini tidak lantas menghilangkan merkantilisme. Era merkantilisme teatap ada bedanya adalah kalau di dalam system merkantilisme perdagangan di kuasai penuh oleh negara, di era fisiokratis ini menentang intervensi dari pemerintah dan kembali memanfaatkan tanah dan alam sebagai lahan produksi. Jadi era fisiokratis ini tetap ada yang namanya perdagangan internasional lewat jalur laut yang di tandai dengan kolonialisme dan imperialisme namun di dalam negara sendiri menentang yang namanya campur tangan pemerintah melakukan intervensi masalah perdagangan.
Tahap yang kedua adalah kapitalisme klasik. Ditandai dengan munculnya pemikiran adam smith dan david Ricardo. Adam smith adalah orang pertama yang menyusun sebuah system yang konseptual tantang komoditi, pembagian kerja, nilai, modal serta kerja sederhana dan kompleks. Pemikiran adam smith terangkum dalam bukunya yang berjudul the wealth of nations ( kesejahteraan bangsa ). Di dalam bukunya tersebut smith berbicara tentang nilai kerja yaitu self interest ( kepentingan diri sendiri ) dan natural liberty ( kebebasan alamiah ). Menurutnya manusia mempunyai ego untuk kepentingan diri sendiri secara alamiah. Adam smith juga mengatakan tentang teori nilai kerja yaitu pembagian kerja baik sosial maupun Industry. Menurutnya nilai merupakan produk dari kerja sosial berarti dapat di katakan kerja lah yang menimbulkan nilai. Menurutnya pembagian kerja dapat di kategorikan sebagai berikut :
1.    Tuan tanah yang akan menghasilkan sewa tanah.
2.    Kelas pekerja yang akan menghasilkan upah kerja.
3.    Pemilik modal yang akan menghasilkan laba modal.
Dari pembagian kerja di atas sekaligus juga mengahasilkan nilai kerja. Hal inilah yang merupakan sumber dari semua nilai yang di pertukarkan dan merupakan pendapatan nasional.  Dari penjelasan di atas terlihat bahwa smith belum mampu menangkap hakikat riil dari nilai karena ia sendiri menyadari bahwa sistemnya ada dalam proses sirkulasi komoditi yang di hasilkan oleh pemiliknya sendiri. hal ini juga dapat di mengerti mengingat smith hidup di masa peralihan antara prodiksi fisiokratis ke masa kapitalis ( revolusi industry ). Smith di sini lahir sebagai kritik atas masyarakat fisiokrat ( penguasaan ekonomi oleh kaum bangsawan atau pemilik tanah ). Kekurangan adam smith kemudian coba di luruskan oleh david Ricardo. Ia mengatakan bahwa sosialisme modern dengan berbagai macam kecenderungannya selalu berawal dari ekonomi politik borjuis. Dalam bukunya principle of political economy ( prinsip - prinsip ekonomi politik ) Ricardo mengatakan bahwa :
1.    Nilai dari setiap komoditi di tentukan sepenuhnya oleh kuantitas kerja yang di butuhkan dalam produksi.
2.    Produksi di keseluruhan kerja sosial di bagi di antara 3 kelas : tuan tanah ( sewa ), kapitalis ( laba ), kelas pekerja ( upah ).
Kalau smith menganggap kerja dan tenaga kerja itu sama lain halnya dengan Ricardo. Ia membedakan antara kerja dan tenaga kerja. Baginya modal adalah sesuatu yang mempunyai nilai kemudian nilai tersebut di dasarkan atas jumlah kerja yang di butuhkan untuk memproduksinya. Sebenarnya pemikiran ricaro ini adalah untuk memperluas kebebasan bagi produksi dan pertukaran sebagai satu - satunya jalan untuk merendahkan biaya produksi dan dengan demikian meningkatkan kekayaan pemilik modal. Baginya laba dan sewa tanah merupakan sumber utama untuk akumulasi modal. Pemikiran ricardo ini di terapkan di inggris yang memang pencetus revolusi industri dan sekaligus juga membuat para pekerja industri di perlakukan layaknya seperti budak. Hal ini dapat di lihat dari pendapat ricardo yang mengatakan bahwa kekayaan nasional harus melalui perluasan kebebasan bagi produksi dan pertukaran sebagai satu - satunya jalan untuk merendahkan biaya produksi. Artinya bahwa untuk merendahkan biaya produksi di perlukan banyak tenaga pekerja guna agar biaya produksi tidak memerlukan biaya yang sangat mahal. Kemudian keuntungan hasil produksi tersebutlah yang di namakan nilai dan di miliki oleh pemilik modal. Pemikiran ricardo ini kemudian mendapat kritikan dari karl marx yang memang seorang pemerhati buruh. Baginya kerja yang berlebihan yang di lakukan oleh buruh tersebut merupakan keuntungan yang sebesar - besarnya bagi sang pemilik modal. Karena kalau di tinjau ulang terlihat bahwa kerja yang berlebihan yang di lakukan buruh tersebut terakumulasikan berlipat ganda menjadi keuntungan yang berlipat ganda pula. Marx mengatakan bahwa rahasia kapitalis adalah pengambilan secara pribadi nilai lebih kerja yang tidak di bayar. Teori marx ini lebih di kenal dengan teori nilai lebih. Teori ini mengungkap rahasia kapitalis yang mengeksploitasi buruh secara brutal dan tidak manusiawi.
Tahap yang ketiga adalah kapitalisme modern. Kapitalisme modern ini di awali oleh sumbangan lenin yang melakukan revolusi bolshevik di rusia. Lenin berusaha agar seluruh masyarakatnya lebih fokus ke segi industri karena baginya masyarakat kapitalis adalah masyarakat yang sudah tidak lagi menggunakan lahan pertanian untuk kemajuan ekonomi masyarakat. Tujuan lenin sebenarnya menuju ke masyarakat sosialis namun untuk melampaui fase masyarakat sosialis haruslah melewati fase kapitalis yaitu fase dimana masyarakat tidak lagi bertumpu pada sektor pertanian namun lebih bertumpu pada sektor industri. Kapitalisme modern ini lebih kompleks dari pada apa yang kita bayangkan karena seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi. Dari tiga tahap di atas dapat kita kerucutkan bahwa masing - masing era di zamannya terdapat semangat kapitalisme. Dari zaman merkantilisme kita menemukan pelayaran sebagai alat untuk berdagang. Dari zaman fisiokratis kita temukan alam dan tanah sebagai alat untuk kesejahteraan. Zaman klasik kita menemukan era industri dan di zaman modern kita menemukan teknologi dan informasi sebagai semangat kapitalisme. Kita telah membahas tahap - tahap kapitalisme mulai dari etika sampai sistem perdagangan. Disini dapat kita katakan bahwa dari sudut pandang etika kapitalisme sudah ada sejak zaman yunani kuno namun kalau dilihat dari sudut pandang marxian, kapitalisme dalam artian penumpukan modal atau kapital berawal dari revolusi industri.
Perkembangan kapitalisme di negara dunia ketiga atau negara berkembang
Dalam mengamati perkembangan kapitalisme di negara dunia ketiga atau sering di sebut sebagai negara berkembang kita sering menjumpai perbedaan pandangan. Hal ini di karenakan obyek yang di amati pun berbeda walaupun sama - sama negara berkembang. Terdapat beberapa aliran mengenai pandangan perkembangan kapitalisme di dunia ketiga. Aliran - aliran ini sama - sama mengatakan bahwa mereka adalah kaum marxis dan menggunakan kacamata Marxian sebagai alat untuk menganalisa perkembangan kapitalisme di dunia ketiga.
1.    Aliran sirkulasionis
Aliran ini lebih di kenal dengan teori ketergantungan atau keterbelakangan serta teori sistem dunia. Pendapatnya antara lain yaitu terjadi pertukaran yang timpang antara arus modal dari negara - negara pusat ( negara maju ) ke negara - negara pinggiran ( negara dunia ke 3 ). Aliran ini berpendapat bahwa penjajahanlah yang menyebabkan seluruh negara dunia ketiga dalam situasi meningkatnya ketergantunagan ekonomi baik dalam masa kolonial dan neo kolonial yang berasal dari sistem dunia yang tunggal yakni tumbuhnya kapitalisme perdagangan. Hubungan ini telah membentuk dan mengubah struktur kelas dan ekonomi negara berkembang serta kebudayaaan masyarakatnya. Perubahan - perubahan dalam struktur nasional ini terjadi karena adanya perubahan pereodik dalam bentuk ketergantungan kolonial. Aliran ini juga mengemukakan hambatan - hambatan perkembangan dari feodalisme ke kapitalisme di negara berkembang, antara lain :
•    Sektor pertanian
Sangat terbelakang dan di karakterisasikan oleh produksi petani skala kecil dan kelas tuan tanah.
•    Sektor industri
Meskipun kecil tetapi relatif cukup maju yang kebanyakan dimiliki perusahaan – perusahaan asing dan hasilnya di gunakan untuk pasar lokal dan terbatas.
•    Perusahaan - perusahaan yang memproduksi untuk ekspor khususnya milik asing dan memproduksi barang - barang primer
•    Sektor perdagangan
Termasuk perdagangan skala besar yang mengontrol perdagangan luar negeri dan mempunyai kaitan dengan modal asing.
Bisa di simpulkan bahwa aliran sirkulasionis ini terlalu menyederhanakan persoalan khususnya dalam hal persoalan peralihan. Menurutnya hanya atas dasar penyatuan ke dalam sistem dunia kapitalis. Aliran ini tidak memperhatikan analisis cara produksi yang menjadi dasar bagi analisis marxis. Tokoh yang mencolok dari aliran ini antara lain; andre gunder frank, immanuel wallerstein, samir amin dll.
2.    Aliran produksionis
Aliran ini melihat perkembangan kapitalisme di negara dunia ketiga menekankan analisisnya pada hubungan - hubungan produksi khususnya konsep cara produksi dan formasi sosial. Meskipun aliran ini mempunyai cara yang sama dalam melihat permasalahan dan menggunakan dasar Marxian sebagai sumbunya akan tetapi dalam mekanisme cara penyimpulan teori terbagi dalam 3 teori besar yaitu :
    Teori artikulasi cara - cara produksi
Teori ini menjelaskan fenomena keterbelakangan dalam pengertian saling hubungan diantara dan di dalam cara produksi kapitalis dan non kapitalis. Karena cara - cara produksi yang berbeda - beda di hasilkan oleh kombinasi yang tertentu dari unsurnya yang bermacam - macam. Unsur tersebut adalah pekerja, alat - alat produksi yang terdiri dari obyek dari kerja dan alat - alat kerja, dan juga non pekerja. Tokoh dari teori ini antara lain : ernesto lacau, pierre philipe rey dll.
    Teori cara produksi kolonial
Konsep yang di gunakan dalam menganalisis masyarakat di negara berkembang adalah berbeda secara mendasar dengan konsep cara produksi yang di gunakan untuk menyelidiki masyarakat di eropa atau negara - negara maju. Karena melihat bahwa sifat khas pengalaman masa kolonial serta status pinggiran di negara berkembang sangat berbeda dengan negara - maju. Cara produksi kolonial merupakan sebuah cara peralihan produksi di antara feodalisme ke kapitalisme. Tokoh dari teori ini antara lain : hamza alavi, cardoso dll.
    Teori internasionalisasi modal atau hukum gerak cara produksi kapitalis
Teori ini menerangkan bahwa struktur dasar ekonomi dunia adalah cara produksi kapitalis dan bahwa perkembangan dunia mencerminkan hukum - hukum dari cara - cara produksi. Menurut teori ini imperialisme dan kolonialismelah yang justru mengakibatkan terjadinya perkembangan kapitalisme dalam berbagai bentuknya di negara dunia ketiga. Sehingga pemikiran seperti ini menimbulkan dua posisi. Yang pertama adalah internasionalisasi modal melalui pembagian kerja internasional baru mengekalkan kondisi keterbelakangan dan ketergantungan di negara - negara berkembang kepada negara - negara maju. Yang kedua adalah keterbelakangan ini berkaitan dengan keberadaan cara produksi non kapitalis. Tokoh dari teori ini antara lain : bill warren, david barkin dll.
Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan di atas bahwa peralihan kapitalisme di negara berkembang sangatlah beragam pemikirannya. Apabila kita menentukan teori mana yang cocok untuk negara kita ini sangat tidak bijaksana apabila kita langsung mengacu pada aliran tertentu dan teori tertentu. Walaupun dapat kita nyatakan bahwa peralihan ke kapitalisme hanya dapat di mengerti lewat perspektif hubungan - hubungan produksi, namun penjelasan hanya dapat di pecahkan dengan menganalisis secara komprehensif keseluruhan konteks cara - cara produksi yang secara riil bekerja di masyarkat, formasi sosialnya, aspek kesejarahan masyarakatnya, dan lingkup internasional suatu negara tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar