Isi arti sila-sila dari Pancasila
Menurut Notonagoro, kata-kata pokok yang termuat dalam sila-sila dari Pancasila adalah; Ketuhanan, krmanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Berdasarkan bentuknya, kata-kata tersebut merupakan kata jadian dari kata dasar, yaitu: Tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil.
1) Ketuhanan, sebagai unsur hakiki dari tuhan, mencakup pengertian keberadaan diri tuhan sebagai Sang Pencipta, yang menciptakan dan mengatur segala yang ada.
2) Kemanusiaan, sebagai unsur hakiki dari manusia, mencakup pemgertian keberadaan diri dari manusia sebagai ciptaan yang memiliki susunan kodrat jasmani-rohani, yang memiliki sifat kodrat sebagai makhluk individu dan sosial, serta memiliki kedudukankodrat sebagai yang mandiri dan tergantung pada tuhan.
3) Persatuan, sebagai unsur hakiki dari satu, mengandung arti suatu keseluruhan yang utuh tak terbagi, yang terlepas/terpisah dari lainnya serta memiliki kesendirian.
4) Kerakyatan, sebagai unsur hakiki dari rakyat, memiliki pengertian kelompok manusia, yang mendukung berdirinya negara.
5) Keadilan, sebagai unsur hakiki dari adil, memiliki pengertian penghormatan terhadap hak dari yang bersangkutan.
Apabila ini digunakan untuk mengetahui makna sila-sila dari pancasila sebagai dasar filsafat negara, maka kata-kata pokok yang terdapat dalam pancasila merupakan kata benda abstak, yang bersifat umum-universal. Pengertian kata-kata pokok dalam pancasila dapat mencakup segala hal yang dimaksud oleh kaya pokok yang bersangkutan.
Pancasila Dasar Negara
Sebagai dasar, Pancasila tentu saja memiliki hubungan dengan negera yang didasarinya. Dan yang sebagai mendasarkan pada pancasila, negara kita perlu menyesuaikan dengan dasarnya. Dengan demikian, pancasila dan negara kita harus memiliki hubungan yang sesuai. Dalam hubungan kesesuaian itu terdapat tiga komponen: pertama, pokok pangkal perbandingan, yang dijadikan dasar dan ukuran perbandingan serta menentukan ada/tidaknya kesesuaian; kedua, pendukung hubungan. Yaitu hal yang dihubungkan, yang perlu diketemukan kesesuaiannya; ketiga, asas hubungan, yaitu hal yang merupakan isi perbandingan serta isi kesesuaian. Misalnya kita akan memperbandingkan bakso dengan bola pinpong dalam hal bentuk. Bakso sebagai yang diperbandingkan adalah pendukung hubungan, bola pingpong yang dijadikan dasar perbandingan disebut pokok pangkal perbandingan, sedangkan bentuk bola merupakan asas hubungan yang menunjukkan adanya kesesuaian antara hal yang diperbandingkan.
Sebagaimana dimaksudkan oleh BPUPKI/PPKI, pancasila dalam pembukaan UUD 1945 merupakan dasar filsafat negara Indonesia. Berdasarkan isi serta terdapatnya rumusan pancasila tersebut dapat kita akui bahwa pancasila memiliki kedudukan sebagai dasar negara, sebab memuat asas-asas yang dijadikan dasar bagi berdirinya negara Indonesia.
Pancasila merupakan suatu nama dari dasar negara Indonesia, yang memiliki lima sila sebagai unsur-unsurnya. Sebagai dasr filsafat negara, perumusan pancasila harus merupakan satu kesatuan rumusan yang sistematis, yang bagian-bagiannya tidak boleh bertentangan melainkan harus saling mendukung satu sama lain.sebagai akibat dalam pemahaman dan pelaksanaanya, pancasila harus dipahami secara menyeluruh sebagai satu kesatuan, dan dalam pelaksanaanya tidak boleh hanya menekankan salah satu sila atau beberapa sila saja dengan mengabaikan sila lainnya.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara, ternyata memiliki rumusan yang abstrak-umum-universal. Dengan rumusan yang demikian itu, pancasila justru dapat dipahami secara sama oleh seluruh bangsa indonesia, tidak mengandung pengertian yang pro dan kontra. Dengan demikian, pancasila dapat dijadikan asas persatuan, kesatuan dan kerja sama bagi bangsa Indonesia.
Rumusan abstrak tersebut tidak hanya sekedar hasil angan-angan saja, melainkan bertumpu pada realitas, yang ada dalam kenyataannya. Dengan demikian, keberadaanya memiliki tumpuan yang kokoh apalagi landasan yang digunakan untuk merumuskan pancasila tersebut (tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil) merupakan penyebab langsung atau tidak langsung bagi beradanya negar Indonesia. Dan sebagai yang memiliki hubungan sebab akibat, sudah selayaknya akibat, pasti dan seharusnya, memiliki hubungn kesesuaian dengan penyebabnya. Maka sangatlah dimungkinkan, serta tidak ada kesulitan untuk mengusahakan agar kehidupan negara memiliki kesesuaian dengan hal-hal yang berkaitan dengan landasan sila-sila dari pancasila (tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar